PANDEGLANG, KONTRAS – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Pandeglang, TB Muhamad Afandi menilai ada sederet kejanggalan atau keanehan terkait pengadaan alat kesehatan (Alkes) Antropometri Kit untuk posyandu se Kabupaten.
Pasalnya, pengadaan alkes Antropometri Kit senilai Rp 13 Miliar di tunjuk langsung oleh Dinas Kesehatan tanpa dilelang secara terbuka melalui LPSE.
“Harusnya publik tahu dengan adanya pengadaan alkes Antropometri Kit ini. Dikawatirkan ada permainan dibalik proyek ini yang dapat memperkaya seseorang,” kata TB Muhamad Afandi kepada kontrasinews.com, Jumat (5 Mei 2023).
Menurut pria yang akrab di sapa TB tersebut, pengadaan Alkes Antropometri Kit seakan-akan dirahasiakan dipublik. Bahkan publik tidak ada yang tahu dengan anggaran besar tanpa adanya rincian jenis barang yang belanjakan.
“Ini kan menggunakan uang rakyat tapi kok seakan-akan dirahasiakan,” tegasnya.
Sementata itu, Kepala Bidang Kesehatan Masayarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Encep Hermawan mengatakan bahwa sistem E-Katalog digunakan karena sistemnya lebih mudah dan efisiensi waktu dalam menentukan pemenang. Bahkan, Encep hermawan mengatakan bahwa sistem e-katalog lebih mudah dan aman.
“Tinggal cari di e-katalog barang yang di butuhkan, sesuaikan dengan anggaran, spesifikasi sesuai, penawaran proses negosasi,” tegasnya.
Adapun alkes yang disediakan untuk kebutuhan tenaga kesehatan yang tersebar di Kabupaten Pandeglang. “Timbangan dewasa bluetooth, tmbangan bayi, infantometer, pengukur lingkar kepala, pengukur lingkar lengan atas ( Pita LiLa), pengukur panjang badan,” tuturnya. (Zis/Red)