PANDEGLANG, KONTRAS – Pihak Puskesmas Menes mengaku ada mis komunikasi petugas pembuatan surat rujukan dengan pasien BPJS penderita bocor ginjal, warga Kampung Pandak, Desa Muruy, Kecamatan Menes yang terjadi pada pekan kemarin.
Dokter Umum Puskesmas Menes dr Ratu Fadhilah mengaku jika pihaknya tidak pernah menolak atau mempersulit pasien yang meminta surat rujukan ke Rumas Sakit (RS) yang ada di Pandeglang maupun diluar Pandeglang.
Pada waktu lalu, pihaknya pernah menawarkan beberapa opsi kepada pasien. Karena dokter yang akan dituju tersebut pada pekan kemarin memiliki jadwal di RSUD Berkah Pandeglang. Namun, pihak pasien ingin tetap ke RS Sari Asih – Kota Serang. Karena ingin tetap ke RS Sari Asih maka pihak pasien harus menunggu jadwal praktek dokter spesialis yang telah ditentukan aplikasi PCare BPJS.
“Dari aplikasi PCare saat menginput data pasien, dokter yang dituju itu berada di RSUD Berkah Pandeglang. Saat disarankan agar berobat ke RSUD Pandeglang, pasien kukuh ingin ke RS Sari Asih. Kami kasihan kepada pasien,” kata dr Fadhilah kepada Kontrasinews.com, Selasa (13 Juli 2021).
Menurut dr Fadhilah, pihaknya tidak pernah mempersulit pasien yang hendak meminta surat rujukan. Apalagi pasien sudah membawa persyaratan lengkap seperti kartu identitas, yakni KTP, BPJS dan Kartu Keluarga pasien. Jika semua dianggap lengkap, makasa pasien yang sudah daftar akan masuk ke ruang assesment untuk pemeriksaan awal kemudian ke poli yang dituju untuk pemeriksaan dokter.
“Setelah ada diagnosis, pasien kembali ke pendaftaran untuk input data di aplikasi rujukan dan dilihat dulu diaplikasi PCare jadwal dr spesialis yang dituju. Baru dicetak rujukan sesuai jadwal yang ada,” tegasnya.
Jika pada hari tersebut tidak ada ketersediaan jadwal dr spesialis yang dituju. Maka pihak Puskesmas Menes akan memberitahukan kepada pihak pasien untuk datang pada keesokan harinya sesuai jadwal praktek dokter.
“Apabila pada saat itu tidak tersedia jadwal untuk hari itu, kami komunikasikan terlebih dahulu dengan pasien untuk datang pada hari selanjutnya atau kami tetap buatkan rujukan tapi sesuai jadwal praktek dokternya bukan sesuai hari keinginan pasien,” tutupnya. (Zis/Red)