PANDEGLANG, KONTRAS – Menyikapi pemasangan Alat Peraga Kampanye (APK) yang difasilitasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pandeglang lambat satu bulan pasca ditetapkannya jadwal kampanye, Akademisi menilai kinerja KPU Pandeglang terkesan asal dengan anggaran yang besar senilai Rp 48 Miliar.
Dosen Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) M Asep Rahmatullah menilai bahwa KPU Pandeglang sudah merugikan pihak masyarakat dan para calon Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang lantaran kinerjanya terkesan asal. Padahal anggaran dana hibah KPU begitu besar mencapai Rp 48,1 Miliar.
“Anggaran KPU Pandeglang ini besar, harusnya betul-betul serius tidak asal-asalan. Dengan adanya keterlambatan ini KPU sudah lemah dalam perencanaan atau manajerialnya sangat tidak terstruktur,” kata Asep kepada kontrasinews.com, Kamis (24 Oktober 2024).
Dengan adanya keterlambatan pemasangan APK dengan jangka waktu panjang, Asep pun meminta KPU Pandeglang untuk menjadi bahan catatan buruk KPU RI.
“Ini harus menjadi bahan catatan, karena kinerjanya secara internal kurang baik,” tegasnya
sementara itu, Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah mengaku adanya keterlambatan disebabkan desain yang diserahkan Liaison Officer (LO) para tim pemenangan calon mengalami keterlambatan. Sehingga dilakukan perbaikan beberapa kali.
“Kami mengalami kendala dengan desain yang diajukan LO paslon yang banyak perbaikan dari kualitas gambar dan ukuran. Sehingga berkali-kali perbaikan dan menyita waktu,” tegas Ketua KPU Pandeglang.
Namun saat ditanya proses percetakan memakan waktu lama atau engga, Ketua KPU Pandeglang, Nunung Nurazizah mengaku dirinya tidak mengetahui secara detailnya.
“Secara rinci saya tidak tahu pasti, tapi jumlah APK pandeglang cukup banyak jadi proses penyelesaian yaitu pengeringan dan pemasangan lubang cukup lama,” kilahnya. (Zis/Red)