Jakim Warga Angsana Penderita Tumor Berharap Sembuh Untuk Membahagiakan Neneknya, Ini Kisah Perjuangannya

  • Whatsapp
Kondisi Jakim Saat Sedang dirumahnya.

PANDEGLANG, KONTRAS – Jakim (25) warga Kampung Bejod, Desa Cikayas, Kecamatan Angsana ini terus berupaya untuk sembuh demi membahagiakan Neneknya. Alasan kuat ini menjadi motivasi bagi pemuda desa ini untuk sembuh dari penyakit tumor. Baginya, sosok Nenek merupakan orang satu-satunya telah merawat dan membesarkan Jarkim.

 

Adapun kedua orang tua Jarkim sudah berpisah semenjak Jarkim kecil, sehingga yang merawat Jarkim saat ini hanyalah wanita yang sudah renta.

 

Sebelum jatuh sakit, Jakim merupakan tulang punggung keluarga. Keseharian Jakim merupakan pekerja buruh bangunan, beliau saat bekerja tidak pernah mengeluh sama sekali.

 

“Awal mula ini hanya benjolan biasa dikaki, saya pikir sakit ini hanya benjolan biasa, ternyata semakin hari semakin besar dan mengeluarkan nanah,” tuturnya, Sabtu (18 September 2021).

 

Semakin lama, ternyata benjolan ini semakin besar dan terasa sakitnya luar biasa. Akhirnya, pemuda ini mencoba untuk berobat ke Mantri yang ada di desanya. Karena tak kunjung sembuh, pengobatan tersebut dilanjut ke Puskesmas dan Rumas Sakit terdekat.

 

Untuk berjuang sembuh, Jakim pun rela menjual segala benda peninggalannya saat bekerja, namun tak kunjung sembuh. Dari situ Jarkim pun menyerah karena biayanya habis.

 

“Selama sakit dan berobat pulang pergi ke rumah sakit yang sekali jalan untuk kontrol menghabiskan uang Rp800 ribu per Minggu, saat di Minggu ke lima saya menyerah dan memutuskan tidak melanjutkan untuk kontrol ke rumah sakit karna kehabisan biaya,” tuturnya.

 

Akibat berobatnya berhenti, kini luka yang ada dikakinya ssmakin parah. Akibat dari nanah itu mengeluarkan bau yang kurang sedap. Jakim pun hanya bisa pasrah dalam kondisi ini sehingga menunggu relawan yang siap membantu untuk berobat ke Rumah Sakit Tjipto Mangunkusumo (RSCM).

 

“Untuk ke RSCM lumayan membutuhkan biaya sangat besar. Selain jaraknya jauh juga harus ada biaya untuk penginapan dan lain sebagainya,” tuturnya.

 

Dari cerita diataslah, Yayasan Charity Banten akhirnya membuka donasi untuk pengobatan Jarkim. Donasi tersebut sampai saat ini sudah terkumpul Rp 2.800.000. Dana tersebut merupakan bantuan dari Dinsos Pandeglang, TKSK Angsana dan warga sekitar.

 

“Dana tersebut pun habis dalam waktu dua Minggu saat Jakim dirawat di RSUD Banten dan pulang pergi ke RSCM,” kata Ketua Charity Banten Diki Nurmansyah.

 

Hal yang membuat pihak Relawan sedih yakni saat Jakim disaat harus melewati proses pengobatan di Poli. Maka sudah otomatis Jakim harus mencari tempat singgah terdekat. Namun rumah singgah tidak ada yang mau menerima karena kondisi luka Jakim.

 

“Tidak ada yang mau menerima karena kondisi Jakim memiliki bau yang kurang sedap. Sehingga bisa mengganggu pasien yang lain, sehungga kami menyewa kontrakan, ternyata harga kontrakan di Jakarta sangat mahal makanya kita putuskan untuk ambil kontrakan di Serang dan pulang pergi ke RSCM,” imbuhnya.

 

Lanjut Diki, untuk para pembaca yang ingin berdonasi melalui Yayasan Charity Banten dengan nomor rekening 0887000301 Bank Banten dengan kode 137 atau bisa langsung menghubungi dirinya melalui nomor telphone atau WA +62 812-8451-8788. (Zis/Red)