PANDEGLANG, KONTRAS – Keindahan alam yang masih asri dan aliran air sungai jernih yang meliuk-liuk di antara bongkahan batu dapat menghipnotis bagi para pengunjung Curug Leuwi Bumi yang berada di Kampung Turalak, Desa Ramea, Kecamatan Mandalawangi.
Destinasi ini sangat cocok jika dijadikan tujuan untuk berlibur bersama keluarga, teman hingga pasangan. Selain keindahan alam, para pengunjung pun dapat menikmati Camping Ground dan bermain tubing.
Para pengunjung pun tak mesti ragu terkait keamanan, karena peralatam tubing pun lengkap. Mulai dari ban, pelampung, sepatu, hingga pemandu yang berpengalaman siap mengantarkan wisatawan menyusuri jalur tubing sepanjang 1,5 kilometer.
Untuk bisa sampai ke sana, perlu mengendarai kendaraan roda dua maupun roda empat. NamunĀ bagi wisatawan yang hendak membawa mobil, tampaknya harus mempertimbangkan kembali jika ingin membawa mobil kecil. Karena kondisi jalan yang masih rusak parah menjadi kendalanya.
Tapi jika wisatawan yang membawa motor, cukup menempuh perjalanan selama satu jam saja dari Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, dan sekitar 5 menit dari perkampungan ke lokasi curug.
Heru, Salah seorang pengunjung mengaku takjub dengan keindahan alam yang ada di Curug Leuwi Bumi. Meskipun akses jalan yang masih rusak parah, tapi tidak menurunkan niatnya untuk mendirikan tenda dilokasi tersebut.
“Mekipun kendaraan roda empat saya mengalami slip saat ditanjakan karena kondisi jalannya. Itu semua terbayarkan karena keindahan alam disini,” tuturnya, Rabu (22 September 2021).
Heru pun meminta, agar pemerintah untuk memperhatikan kondisi jalan yang sangat rusak parah tersebut. Karena akibat kondisi jalan rusak, dirinya harus menempuh perjalanan selama 5 Jam dengan jarak tempuh yang dekat.
“Mas kalau jalannya bagus paling cuma 1 Jam dari Mandalawangi, ini mah sampe 5 Jam saya. Pokoknya batu-batunya itu loh gede-gede,” tuturnya.
Sementara itu, pengelola Leuwi Bumi, Hari Suharsa mengaku bahwa akses jalan menuju lokasi menjadi permasalahan utama. Bahkan untuk mempermudah wisatawan pihaknya pun telah membuka akses jalan menuju lokasi sepanjang 500 meter.
Tapi, jika berpicara potensi wisata menurut pria berusia 51 tahun ini sangat besar. Tapi dirinya pun hanya bisa pasrah saat berbicara akses jalan, karena jalan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Kabupaten Pandeglang.
“Memang benar akses jalan yg paling bermasalah. Kalau kami dari pengelola mampunya membuka jalan 500 meter didalam,” tuturnya. (Zis/Red)