Gemilang Pertanyakan Perubahan Kontruksi Pada Pembangunan Jalan Sodong- Langensari

  • Whatsapp
Proses pembangunan Jalan Sodong-Langensari.

PANDEGLANG, KONTRAS – Ketua Gerakan Milenial Pandeglang (Gemilang) Elfan Winata mempertanyakan adanya perubahan pemasangan saluran air atau box culvert pada pembangunan jalan Sodong-Langensari yang sedang berjalan.

Elfan mengaku aneh dengan adanya as built drawing pada perencanaan kegiatan pekerjaan ruas jalan Sodong-langensari yang diterbitkan oleh CV Haza Multi Inovasi. Karena sejak awak pemasangan Box Culvert, titik pertama diantara ST 0+000 dan ST 0+050, dan titik kedua diantara ST 0+250 Dan ST 0+300.

Namun, saat ini perencanaan tersebut tidak sesuai dengan realita pembangunan yang sedang berjalan. Karena pihak penggarap diduga telah merubah perencanaan pembangunan tersebut.

“Dasar pembuatan shop drawing (gambar kerja) kan hasil daripada survei lapangan waktu MC 0, dan hasil pengamatan gambar kontrak dan Rencana Kerja Syarat-Syarat (RKS), lantas dilakukan perubahan karna dalih tertentu. lho ko bisa, ada apa ini sebenarnya,” kata Elfan kepada Kontrasinews.com, Jumat (1 April 2022).

Menurut Elfan, jika melihat kelayakan perencanaan awal sudah benar karena saluran air yang akan dibuat pada perencanaan awal dengan lokasi saluran irigasi sehingga benar-benar layak.

“Saya kira dilokasi pertama memang layak, Karna disitu bertepatan dengan saluran irigasi. Jadi lebih layak pemasangan box culvert dilokasi pertama di banding di lokasi yang sekarang sedang dibuat,” tegasnya.

Ia pun mempertanyakan berita acara atas adanya perubahan pembangunan yang dilakukan oleh pihak kontraktor. Karena perubahan tersebut harus ada tiga pihak, yakni dinas terkait, konsultan dan teknisi lapangan.

“Jika memang benar telah dilakukan perubahan tentu harus melampirkan berita Acara pengalihan lokasi box Culvert yang disepakati oleh ke tiga belah pihak, DPUPR, konsultan dan pelaksana Teknis dilapangan dan ada Revisi gambarnya,” tuturnya.

Selain itu, dirinya juga masih bertanya-tanya terkait hasil grouting yang dilakukan pihak kontraktor pada beton jalan yang mengali retak-retak. Karena menurut Elfan, grouting yang dilakukan pada jalan yang retak tidak menjamin kualitas.

“Belum bisa dipastikan apakah dapat menjamin kualutas meski dilakukan grouting, karna grouting sifatnya hanya mengerartkan pasca adanya keretakan. Karna adanya keretekan diduga kurangnya mutu beton,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DPUPR Pandeglang, Asep Rahmat belum memberikan jawaban apapun terkait adanya perubahann kontruksi pada pembangunan jalan Sodong-Langensari. (ZIS/RED)