PANDEGLANG, KONTRAS – Dua pagu Program Indonesia Pintar atau PIP yang belum disalurkan membuat ribuan siswa unjuk rasa unjuk rasa. Dengan adanya unjuk rasa, Wakil Kepala SMK 4 Negeri Pandeglang, Nanang Setiawan akhirnya angkat bicara.
Ia mengaku bahwa pihak sekolah sudah menyarankan agar program tersebut untuk segera disalurkan kepada 300 siswa berhak setiap bulannya. Namun kepala sekolah malah enggan menyalurkan dengan alasan uangnya akan digunakan untuk kegiatan seluruh siswa.
“Itu tidak dibagikan dengan alasan untuk kegiatan siswa. Itu kan seharinya tidak boleh, karena itu hak siswa yang kurang mampu,” kata Nanang Kepada Kontrasinews.com, Kamis (27 Januari 2022).
Lebih anehnya, pihak guru lain pun bahkan angkat tangan dengan permasalahan tersebut karena uang PIP sendiri di kendalikan oleh kepala sekolah.
“Belum disalurkannya ini oleh pihak sekolah, ini sifatnya personal bukan lembaga sekolah, karena kami sudah menyarankan agar segera disalurkan,” tegasnya.
Adapun jumlah siswa yang mendapatkan Program bantuan PIP itu sebanyak 300 orang lebih dengan nominal yang bervariatif. Mulai dari Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta per siswanya.
“Kalau nominalnya setiap orang itu berbeda-beda. Ada yang Rp 500 ribu ada juga yang Rp1 Juta,” tegasnya.
Adapun unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan siswa itu pihaknya tidak dapat melarangnya. Semua itu disebabkan karena sudah beberapa kali jadwal penyaluran yang sudah ditentukan pemerintah belum juga di salurkan kepada yang berhak.
“Kami dari pihak sekolah pun tidak bisa menahan-nahan siswa yang mau unjuk rasa. Itu kan hak mereka untuk menagih haknya,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan siswa sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 Negeri Pandeglang meninggalkan jam pelajaran untuk unjuk rasa di depan Kantor Kepala Sekolah.
Ribuan siswa tersebut unjuk rasa untuk menuntut Program Indonesia Pintar atau PIP yang sudah lama tidak dicairkan oleh kepala sekolah. (Zis/Red)