Fenomena Air Laut Surut Hingga 2 Kilometer Membuat Viral Warganet TikTok

  • Whatsapp
Tangkap Layar Tiktok

KontrasiNews – Sebuah fenomena air laut yang surut diperkirakan hingga 2 kilometer tersebut membuat viral laman TikTOK. Fenomenal tersebut diunggah oleh laman Tiktok Fahmiahab, dia mengunggah vidio pertama berdurasi 50 detik itu sudah dilihat 21.8 Miliar pada Pukul 00.31 WIB, Selasa 6 Juli 2021.

 

Pada postingannya ia terlihat takjub dengan surutnya air laut di Kepulauan Kei di Maluku Tenggara. Saking takjubnya

 

“Ya allah airnya hilang, airnya kemana. Aku ditengah-tengah laut re. Biasanya disini ada ikan hui lo,” kata Fahmiahab dalam postingannya.

 

Akibat postingannya banyak warganet yang berkomentar heran dengan penomena air lait hilang tersbut. Bahkan salah satu akun alrahma_ berkomentar bahwa bisa-bisanya pria tersebut merasa bahagia saat air laut tersebut sedang surut beberapa kilometer.

 

“BISA”NY LU LIAT AIR LAUT SURUT BAHAGIA BANGTšŸ™„,” kata alrahma_ dikolom komentar.

 

Bahkan ada warganet lainnya merasa berdebar-debar saat pria tersebut melangkah ke tengah laut dengan riang gembira tanpa merasa takut sama sekali adanya bencana alam.

 

“Dia yang jalan ke tengah laut, gue yg deg-degan,” unggah akun TikTok wil.

 

Untuk diketahui bahwa Kepulauan Kei sendiri merupakan gugusan pulau-pulau dengan dua pulau besar yaitu Pulau Kei Besar dan Kei Kecil.

 

Selain wisata baharinya, ada satu fenomena unik yang bisa dijumpai wisatawan di sekitar Pulau Kei. Adalah Meti Kei, fenomena ini sukses membuat takjub wisatawan.

 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara, Meti Kei sendiri merupakan fenomena alam air laut surut terbesar dan terluas yang terjadi di Kepulauan Kei dalam setahun.

 

Meti Kei sendiri terdiri dari dua kata yaitu ā€œMetiā€ yang dalam bahasa Maluku berarti ā€œkering kerontangā€ sedangkan ā€œKeiā€ merujuk pada pulau tersebut.

 

Fenomena ini sudah amat terkenal khususnya di daerah Indonesia Bagian Timur, meski sebenarnya surut terendah yang paling besar terjadi di Aru. Namun, karena orang-orang di Kei lebih mempopulerkan istilah ini, maka disebut ā€œMeti Keiā€, bukan ā€œMeti Aruā€.

 

Ketika fenomena ini terjadi dalam beberapa jam dalam sehari, banyak hal yang menarik bisa ditemui wisatawan.

 

Mulai dari luas pantai yang bertambah hingga 500-700 meter ke arah laut, beberapa pulau pun tampak tersambung akibat surutnya air laut ini.

 

Meti Kei juga memberi anugerah bagi masyarakat sekitar khusunya para nelayan sekitar pulau. Sebab, fenomena alam ini membuat para nelayan bisa dengan mudah menggiring tangkapan laut ke arah pantai, sehingga mereka tinggal mengambil ikan yang menggelepar di tempat yang surut.

 

Bahkan kini fenomena alam ini menjadi daya tarik wisatawan karena dapat menyaksikan penangkapan ikan bersama nelayan (bahkan dapat turut serta membantu), juga dapat berjalan-jalan hingga ke tengah laut tanpa berenang.

 

Fenomena unik ini bisa ditemui hampir di sekitar Kepulauan Kei, salah satunya dari Pantai Ohoidertawun yang terletak di Kei Kecil, Kabupaten Maluku Tenggara.

 

Tak hanya itu, wisatawan juga bisa menikmati pesona Pulau Kei dan fenomena unik ini lewat Festival Pesona Meti Kei (FPMK) yang digelar setiap tahunnya. (Zis/Red)