LEBAK, KONTRAS – Ratusan masa unjuk rasa dari berbagai aliansi (PMII,GMNI,HMI DIPO,HMI MPO,KAMI, IMALA) Menggelar aksi unjuk rasa di depan gedung DPRD dan Sekertariat Daerah Kabupaten Lebak pada Senin, 05 Desember 2022.
Berdasarkan pantauan dilapangan, masa aksi tersebut sempat menggelar orasinya dengan keluhan pemerataan Insfrastruktur, kesejahteraan serta sektor pendidikan yang selama ini masih belum ada peningkatan oleh pemerintah daerah. Namun, unjuk rasa tersebut tidak ditanggapi oleh pihak terkait sehingga puluhan rangkaian bunga yang ada di depan Gedung DPRD Kabupaten Lebak tersebut di bakar. Hal tersebut bentuk kekecewaan karena tidak adanya tanggapan.
Koordinator Lapangan (Korlap) Fajri Ferdiansyah, mengatakan unjuk rasa bukan hanya sekedar reaksioner dari berbagai kebijakan-kebijakan yang di buat pemerintah, tetapi juga kritik terhadap situasi yang memang terjadi di Kabupaten Lebak.
“Dari aksi ini kami bukan hanya mengkritisi kebijakan-kebijakan dari eksekutif ataupun legislatif tetapi permasalahan-permasalahan yang memang relevan di Kabupaten Lebak,” Kata Fajri.
Masa unjuk rasa menuntut pemerintah mengambil sikap atas problematika yang terjadi diberbagai sektor yang ada di Kabupaten Lebak terlebih sektor pendidikan yang memang harusnya menjadi sektor utama bagi pengembangan SDM yang ada di Kabupaten Lebak.
“Ada sekitar 15 tuntutan yang kami layangkan ke pihak pemerintah,salah satunya mengenai pemerataan dari sektoral pendidikan sendiri,mau bagaimana pun kualitas SDM yang ada di kabupaten lebak akan bergantung pada kualitas pendidikan yang ada,” tuturnya.
Dia melanjutkan bahwa seharusnya pihak pemerintah mengambil sikap tegas atas tingkat putus sekolah yang masih tinggi di kabupaten lebak.
“Angka putus sekolah di kabupaten lebak sendiri cukup tinggi yang seharusnya itu menjadi titik fokus pemerintah bukan malah menjadi dogma dan malah mengatakan ” Kami tidak tau apa-apa dan itu wewenang dari pemerintah provinsi,” lanjutnya.
Hal senada pun dikatakan Ardi selaku Ketua Cabang PMII Lebak juga melanjutkan bahwa ada salah satu kecamatan di Kabupaten Lebak yang memiliki infrastruktur buruk bahkan sampai menyulitkan bagi akses pendidikan untuk masyarakat.
“Salah satu kecamatan di kabupaten lebak sendiri ada yang belum menerima fasilitas infrastruktur dengan baik contohnya di kecamatan cileles,ada anak-anak sekolah yang melintasi sungai untuk menuju sekolah,” tambahnya.
Ardi juga melanjutkan,seharusnya pemerintah kabupaten lebak mengambil langkah tegas dengan Index Pembangunan Masyarakat (IPM) yang rendah bahkan menjadikan lebak sebagai kabupaten terrendah pada taraf provinsi.
“Kalau kita melihat Index Pembangunan Manusia (IPM) lebak berada pada tingkat paling rendah di provinsi Banten sekitar 64%,ini menjadi perhatian kami Pengeluaran APBD di kemanakan oleh pemerintah kabupaten lebak,” jelasnya.
Di momentum HUT Lebak ini masa aksi unjuk rasa berharap akan menjadi titik agar lebak menjadi lebih baik kedepannya
“Mungkin kita menitik beratkan di aksi hari ini karena mau bagaimanapun di momentum HUT lebak yang ke-194 ini harus menjadi titik lebak yang lebih baik ke depan,” tutupnya. (Pirman/Red)