PANDEGLANG, KONTRAS – Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI) Kabupaten Pandeglang menyoroti pesoalan Panitia Seleksi (Pansel) Jabatan Sekda yang hingga saat ini belum juga dibentuk. Padahal, kekosongan Sekda Pandeglang sejak September 2021 mengalami kekosongan.
Anggota PA GMNI, Romli Tobing mengatakan bahwa kekosongan Sekda definitip sudah terjadi sejak bulan September 2021, namun itu semua dibiarkan kosong hingga sampai saat ini. Anehnya, saat masa jabatan Plt Sekda sudah habis selalu diperpanjang seakan tak mampu untuk membentuk Pansel Sekda.
“Masa dari 11 September 2021 itu Taufik Hidayat diangkat Penjabat Sementara (Pjs) lalu 11 Oktober diangkat jadi Pelaksana Tugas (Plt), habis pada 11 Januari malah diperpanjang lagi jadi Plt sampai saat ini,” kata Romli Tobing kepada Kontrasinews.com.
Romli Tobing pun menilai bahwa Plt Sekda Taufik Hidayat telah menjabat selama tujuh bulan tersebut tidak lah efektif karena merangkap sebagai Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Pandeglang. Dengan adanya rangkapan jabatan itu jelas roda pemerintahan tidak berjalan maksimal.
“Roda pemerintahaan sangat berpengaruh karena belum ada sekda definitif. Bayangkan Plt Sekda yang sekarang itu menjabat sebagai kepala Plt Sekda sekaligus Kepala Dindipora Pandeglang,” tegasnya.
Dengan adanya kekosongan itu, Romli Tobing pun menyebut Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM (BKPSDM) banci karena sampai saat ini belum membentuk Pansel Sekda. Selain itu, dirinya meminta Komisi I DPRD Pandeglang untuk menegur pihak eksekutif untuk melakukan pembentukan pansel Sekda definitif.
“Pihak dewan harus segera bertindak sebagai kontroling, ini jangan dibiarkan seperti ini karena kekosongan jabatan strategis sangatlah berpengaruh terhadap roda pemerintahan,” pintanya. (Zis/Red)