PPKM Belum Usai, Penyaluran BST di Dua Desa Kecamatan Bojong Berkerumun Hingga Abaikan Prokes

  • Whatsapp
Lokasi Penyaluran BST di Desa Banyumas. (Foto Kontras)

PANDEGLANG, KONTRAS – Penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) pusat tahap lima dan enam di Desa Bojong dan Desa Banyumas, Kecamatan Bojong terjadi kerumunan hingga abaikan protokol kesehatan (Prokes). Padahal, saat ini penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat belum dinyatakan usai.

 

Bacaan Lainnya

Untuk Penyaluran BST pusat tersebut digelar didua lokasi berbeda, untuk Desa Banyumas berlokasi di SD 5 Banyumas dengan Jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 350 orang dan di Desa Bojong sebanyak 400 KPM, lokasi penyaluran di kantor balai desa.

 

Berdasarkan pantauan kontrasinews.com, saat pembagian BST pusat para penerima berkerumunan dan tidak menjaga jarak sama sekali. Hal tersebut dikarenakan panitia hanya menyiapkan satu ruangan saat penyaluran. Itu terjadi di dua desa dengan dua lokasi yang berbeda, hal tersebutlah yang menyebabkan para penermina berdesak-desakan untuk menunggu antrian.

 

Plh Kepala Desa Banyumas, Suyatna mengakui jika penyaluran BST pusat menimbulkan kerumunan. Dirinya mengklaim bahwa sebelum penyaluran dimulai para KPM sudah diperingati terlebih dahulu untuk menjaga prokes selama penyaluran.

 

“350 KPM, Untuk kerumunan waktu tadi pagi saya sudah umumkan agar menjaga prokes. Pada kenyataannya satu menit dua menit begitu lagi namanya juga warga sulut,” kata Suyatna kepada kontrasinews.com saat penyaluran berlangsung, Minggu (25 Juli 2021).

 

Lanjut Suyatna, sebelumnya pihak desa telah menyiapkan beberapa ruangan untuk warga yang akan mengantri. Akan tetapi, ruangan tersebut tidak terpakai karena para KPM BST Pusat tetap memilih mengantri didepan ruangan panitia.

 

“Yang dipanggil itu 10 sampai 15 orang bergiliran. Tapi yang namanya warga tetap berkerumun didepan pintu panitia. Prokes tidak terpakai, maklum lah namanya juga masyarakat sulit untuk diarahkan,” kilahnya.

 

Bukan hanya saja itu, dirinya pun sudah menurunkan Linmas Desa Banyumas agar kerumunan warga tidak terjadi. Namun, dirinya merasa lelah meskipun upaya itu sudah dilakukan tapi keadaan tetap berkerumun dan berdesak-desakan terus terjadi.

 

“Saya sudah turunkan linmas, tapi tetap pada kenyataannya saya capek sendiri. Sudah dikasih temoay Untuk yang antri itu di ruangan kelas sebelahnya,” tutupnya.

 

Sementara itu, salah satu pegawai Desa Bojong yang enggan menyebutkan namanya mengaku bahwa untuk penyaluran di desanya kurang lebih sebanyak 400 KPM yang dibagikan satu hari full.

 

“Kalau jumlahnya sendiri itu sekitar 400 orang, yang lebih hapal datanya bagian kesra. Kebetulan itu bukan bagian saya,” singkatnya. (Zis/Red)

Pos terkait